Senin, 22 Juli 2013

SUDAH PAKE PERTAMAX KOK MASIH NGELITIK (RON dan MON)

Bensin……..cairan ajaib yang banyak dibicarakan orang baik pada pengeborannya, prosesnya pembuatannya, bisnisnya sampai aplikasi dilapangan! Lanjut ke aplikasinya aja, tapi kalo ada salah mohon dikoreksi! maklumlah waktu sekolah gak pernah tune-in!
Bensin, banyak jenisnya dan dalam penetapan angka octane ada beberapa teknik! ada yang pake RON/ MON dan ada juga yang memakai Fluid Catalytic Cracked Gasoline. Para Engineer biasanya gak mau membandingkan hasil octane dari kedua teknik tersebut karena rantai karbon yang berbeda. Ada juga dengan teknik isomer-isasi (tapi hasilnya belum menemukan titik terang).
Di Indonesia orang umumnya menakar kualitas bensin dengan angka octane (RON). ada yang berpendapat dengan angka RON tinggi, bensin lebih tahan digebuk kompresi mesin yang tinggi. Lha pertanyaan yang sering muncul begini “Bro, aku dah ganti bensin pake pertamax kok masih ngelitik di RPM tinggi saat motor dibawa jalan?” Nah lo, njawabnya gimana……….”padahal kalo RPM rendah oke2 aja, motor juga msh STD”. Trus ngurutnya gimana nih?
Woke penulis sedikit basa-basi dulu deh, bensin sebenarnya terdiri dari campuran n-heptana (RON 0) dan iso-octana (RON 100) dalam kondisi pure/murni! jadi kalo octane bensin 90 berarti 90% iso octane dan 10%n-heptana..yah kira-kira begitu. berarti premium dan pertamax bisa dicampur yak? kan cuma beda komposisi berat saja?! untuk sementara jawaban seperti itu benar!
Lanjut lagi…..dalam prosesnya bahan bensin akan diblending dengan zat additif. kalo ini tergantung perusahaan lho ya, karena setiap bensin beda peruntukannya. pada bensol/avgas bensin ini akan ditambah Pb atau timbal agar nilai octannya naik. pada premix atau super TT (jaman dulu) bensin akan di mix sama MTBE…nah sekarang pun begitu antara premium, pertamax dan pertamax + akan diblend dengan additif supaya rantai hidrocarbon tidak sederhana lagi (lurus), dengan bercabangnya rantai hidrocarbon akan membuat ikatan kimia semakin kuat, sehingga ketika menerima kompresi tinggi  O2 tidak akan mudah lepas! karena begitu lepas dari ikatan carbon, oksigen akan memicu pembakaran meskipun busi belum memantik (nyala). kalo mpe kejadian mesin ente ngelitik!
Diblend pakai mesin dan proses kimia yang rumit saja kualitas bensin masih dipertanyakan kok…lalu bagaimana seumpama premium dicampur dengan pertamax?! kalo nyampurnya sih nyampur tapi secara kimia tidak nyampur! karena ikatan hidrocarbon telah berubah saat proses blending dan refining! So jawaban pada statement diatas gak jadi benar dong?! monggo diterjemahkan sendiri………

trus gimana jawaban dari pertanyaan pake pertamax masih ngelitik!?

Sebenarnya angka octane tidak diukur dari nilai RON saja karena RON diukur pada beban rendah. Untuk mengukur pada beban tinggi digunakan angka octane MON, selisih RON dan MON bisa mencapai angka 15! bayangin aja jika pertamax itu angka RON 92 trus angka MON cuma 80, sementara rasio kompresi mesin brother 10:1………cilaka 12, mesin bisa bubar! perusahaan minyak indonesia sendiri tidak pernah merilis angka MON! 

Bagi yang penasaran ingin menentukan nilai MON dan RON bisa dicoba dengan standart ASTM D 2700 (MON)  dan   ASTM D 2699 untuk RON. tetapi harusnya pihak yang berkompeten menghitung angka octane dengan menjumlah nilai RON dan MON kemudian di bagi 2!
trus apa bedanya ya pake bensin kerang lebih irit dari pada bensin keluaran kuda laut, padahal oktannya sama?! 
dengan selisih angka RON dan MON kecil maka konsumen tidak akan tertipu! kompresi yang sesuai dengan oktane bensin tidak akan menimbulkan masalah ketika digeber pada RPM tinggi, ato jika pengapian disetting advance/maju! ujung2nya tenaga yang diperoleh sebanding dengan kalori BBM tersebut!
wah pasti muter2 ya penjelasannya……emang ribet kok! jadi jangan merasa dibohongi ya kalo udah pake bensin bagus tapi tenaga tetep payah di RPM tinggi. Pindah aja ama bensin yang nilai RON dan MON-nya gak selisih jauh! Ngomong-ngomong dari beberapa penelitian kalori premium dan pertamax tinggian premium! ada yang tahu data pastinya gak???

Sumber;
 http://5osial.wordpress.com/2010/03/13/sudah-pake-pertamax-kok-masih-ngelitik-ron-dan-mon/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar